1. Penyebab Kasus Balita Gizi Buruk
- Balita tidak mendapat ASI eksklusif, atau mendapat makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
- Balita disapih sebelum umur 2 tahun.
- Balita tidak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih.
- MP-ASI kurang dan tidak bergizi
- Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
- Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti diare, campak, TBC, batuk, pilek
- Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor
2. Penggolongan Kasus Gizi Buruk
a. Marasmus :
- Anak sangat kurus, Wajah seperti orangtua, Cengeng dan rewel
- Rambut tipis, jarang, kusam, Kulit keriput
- Tulang iga tampak jelas, Pantat kendur dan keriput, Perut cekung
- Wajah bulat dan sembab, Cengeng dan rewel, Apatis
- Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit
- Kedua punggung kaki bengkak, Bercak merah kehitaman di tungkai atau di pantat
Gabungan tanda-tanda marasmus dan kwashiorkor : sangat kurus, rambut jagung dan mudah rontok, perut buncit, punggung kaki bengkak, cengeng.
3. Pengaruh Kasus Balita Gizi Buruk :
- Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tanaga kesehatan
- Kecerdasan anak akan berkurang
- Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari anak normal
- Sering sakit infeksi kronis, seperti: batuk, pilek, diare , TBC, dll.
4. Penelusuran Kasus Balita Gizi Buruk
BIla ditemukan balita yang dicurigai gizi buruk dari masyarakat, segera lakukan :
- Penimbangan berat badan secara teratur
- Pengukuran panjang /tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus
- Pembandingan hasil pengukuran dengan buku rujukan penilaian status gizi menurut BB/TB
- Bila kategori BB/TB sangat kurus dan/atau lebih dari satu tanda klinis, maka balita disebut gizi buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar