Efek Samping Konsumsi Obat Berlebihan
Jika pemberian antibiotik dilakukan berulang-ulang dan tidak sesuai
penggunaannya, maka anak berpotensi jadi mudah sakit dan harus
bolak-balik ke dokter gara-gara penggunaan antibiotik yang tak rasional.
antibiotik
“Kenyataannya, kita ‘boros’ dalam menggunakan antibiotik sehingga
bisa menimbulkan dampak buruk antara lain sakit berkepanjangan, biaya
yang lebih tinggi, penggunaan obat yang lebih toksik, dan waktu sakit
yang lebih lama,” sesal dr Purnamawati S Pujiarto, SpA (K), MMPed, yang
akrab disapa Wati ini.
Selain itu, ada beragam efek yang mengancam bila anak mengonsumsi
antibiotik secara irasional, di antaranya kerusakan gigi, demam, diare,
muntah, mual, mulas, ruam kulit, gangguan saluran cerna, pembengkakan
bibir maupun kelopak mata, hingga gangguan napas. Bahkan, berbagai
penelitian menunjukkan, pemberian antibiotik pada usia dini berisiko
menimbulkan alergi di kemudian hari.
Dampak lain akibat pemberian antibiotik irasional adalah gangguan
darah di mana salah satu antibiotik seperti kloramfenikol dapat menekan
sumsum tulang sehingga produksi sel-sel darah menurun. Risiko kelainan
hati muncul pada pemakaian antibiotik eritromisin, flucloxacillin,
nitrofurantoin, trimetoprim, dan sulfonamid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar